Saya baru setengah jam sampai di kosan, selepas seharian mengurusi satu perkara dampingan kami di klinik hukum kampus. Siang tadi, kira-kira dari pukul 12.00 hingga pukul 15.00, kami menghabiskan waktu dengan menunggu dan menyimak sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dari tempat itulah ide awal catatan kecil ini lahir.
Tiap datang ke pengadilan, melihat para terdakwa datang dengan baju koko dan berpeci atau berkerudung sudah jadi pemandangan menarik yang khas (saya tidak hendak jadi tukang vonis akhlak orang di sini). Selain itu, ada juga sketsa khusus lain: lancarkan perhatianmu kepada paras dan raut Yang Mulia Majelis Hakim, dan tampaknya kau segera akan menangkap kesan yang sama seperti yang saya tangkap. Bapak dan ibu hakim yang rata-rata sudah berumur ini tampak mengantuk, tak bersemangat, dan ingin cepat-cepat selesai sidang.